Puisi Anak Jalanan
Aku anak
jalanan terlahir dari kemiskinan
Aku anak jalanan hidup berkembang dari kebodohan
Emaku bukan keturunan seorang hartawan
Bapaku Juga bukan darah bangsawan.
Aku anak jalanan hidup berkembang dari kebodohan
Emaku bukan keturunan seorang hartawan
Bapaku Juga bukan darah bangsawan.
Aku anak jalanan , Hidup tanpa
pendidikan
Aku anak jalanan , Hidup tanpa harta warisan
Aku anak jalanan, Berteman Lapar dan kehausan
Aku Anak jalanan , Berbaju debu bertopi asap kendaraan.
Aku anak jalanan , Hidup tanpa harta warisan
Aku anak jalanan, Berteman Lapar dan kehausan
Aku Anak jalanan , Berbaju debu bertopi asap kendaraan.
Aku anak jalanan , Naik motor
kreditan
Aku anak jalanan tinggal di rumah kontrakan
Aku anak jalanan buka usaha modal hutangan
Aku jalanan sering di anggap mengganggu pandangan .
Aku anak jalanan tinggal di rumah kontrakan
Aku anak jalanan buka usaha modal hutangan
Aku jalanan sering di anggap mengganggu pandangan .
Ini
takdirku dan ini nasibku
Ini aku dan ini hidupku
Hidup sebagai orang tak mampu
Budaya kolot dan kaku .
Ini aku dan ini hidupku
Hidup sebagai orang tak mampu
Budaya kolot dan kaku .
Aku anak jalanan pedagang
jajanan
Aku anak jalanan pedagang asongan
Aku anak jalanan aku anak jalanan
aku anak jalanan yang beriman ...
Aku anak jalanan pedagang asongan
Aku anak jalanan aku anak jalanan
aku anak jalanan yang beriman ...
Puisi Kehidupan Yang Penuh
Pengorbanan
Berjalan ku terpaku tanpa henti
Mencari kemudahan yang ku nanti
Meski hidup penuh dengan teka-teki
Harusku lalu dengan senang hati
Tertawa ku saat tertawa
Menangis ku saat menangis
Sulit ku saat kesulitan
Mudah ku saat kemudahan
Berjuang yang bisa ku lakukan
Berkorban yang bisa ku perjuangkan
Berusaha yang bisa ku banggakan
Demi hidup yang ku inginkan
Hidup memang tak pernah
kita rasakan hanya manisnya saja, karena kalau kita merasakan manisnya hidup
saja bukanlah hidup namanya. Kesulitan pasti ada karena kemudahan selalu ada
mengiringinya.
KITA SELALU
BERSAMA
Sedih, sunyi, canda, tawa kita lewati bersama
Kemanapun bagai tali yang telah diikat kuat, yang tak dapat dilepas
Kau hibur aku disaat gundah dan kuhibur kau disaat kau membutuhkan
Kita saling melengkapi satu sama lain
Tapi berbeda
Berbeda pada saat itu
Pada saat waktu tak berpihak kepada kita
Kau dan aku terpisah
Dan akhirnya,
Akhirnya kau meninggalkan aku dengan sosok bayangmu
Bayangmu yang tak tahu dimana tubuhnya
Yang sekarang sudah tak mempunyai hati dan perasaan
Seperti bukan lagi sahabatku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar