Kamis, 08 Maret 2012


Proses Sosial Dan Interaksi Sosial


Sosialisasi.

Kalian masih ingat, sejak kecil hingga sekarang pun kita diajari oleh orangtua kita tentang perilaku yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, yang baik dan yang buruk, yang sopan dan yang tidak sopan, hak dan kewajiban, dan sebagainya. Kalian mungkin juga pernah mengajari adik - adikmu bila menerima sesuatu pemberian dari orang lain tidak boleh menggunakan tangan kiri dan harus menggunakan tangan kanan. Adikmu juga harus mengucapkan terima kasih kepada orang tersebut. Di rumah orangtua selalu mengajarkan kepada kalian bahwa kalian harus menghormati orang yang lebih tua, sebelum makan harus mencuci tangan dan berdoa terlebih dahulu, bila bertamu ke rumah teman harus mengucapkan salam, tidak boleh mengambil barang milik orang lain tanpa ijin, dan sebagainya.

Di sekolah kalian diajari oleh guru untuk mentaati semua peraturan sekolah, untuk mengucapkan salam kepada setiap guru, harus berbakti kepada orangtua, menghormati guru, berdoa sebelum dan setelah pelajaran, dan sebagainya. Guru memberi hukuman kepada kalian bila datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, tidak tertib selama mengikuti pelajaran, dan sebagainya. Guru di sekolah mengajak kepada kalian semua untuk menjadi anak yang pandai, taat dan patuh, sopan dan santun, hormat kepada orangtua dan guru.
Di lingkungan masyarakat kalian diharapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang baik. Di lingkungan masyarakat kalian tidak diperbolehkan minum - minuman keras, mengkonsumsi obat - obatan terlarang, ngebut, berkelahi, dan sebagainya. Sebaliknya kalian diharapkan hidup rukun, saling tolong menolong, saling menghormati, gotong royong, dan sebagainya.

Dari bacaan di atas, apa yang dapat kalian simpulkan ? Apa yang diajarkan oleh orangtua, kakak, guru, teman, dan masyarakat kepada kalian, dan proses belajar yang kalian lakukan sendiri tidak lain agar kalian menjadi anggota keluarga, siswa, teman, dan anggota masyarakat yang baik. Orang yang baik adalah orang yang berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat itu. Orang menghidari dan menjahui apa yang menjadi larangan dari masyarakat. Bila semua orang baik maka akan tercipta masyarakat yang tertib. Ketertiban masyarakat tidak lahir dari proses yang bersifat kodrati atau bersifat alamiah, melainkan lahir melalui proses belajar. Proses belajar seperti itu berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat dan sepanjang masyarakat itu masih ada.

Proses belajar seperti itulah yang dalam sosiologi disebut dengan sosialisasi. Melalui sosialisasi individuindividu masyarakat belajar mengetahui dan memahami perilaku apakah yang boleh dilakukan dan perilaku apakah yang tidak boleh dilakukan dalam masyarakat.

Proses pembelajaran yang diberikan oleh lingkungan keluarga , sekolah, dan masyarakat kepada individu, dan proses belajar peran yang dilakukan secara perorangan seperti digambarkan di atas disebut dengan sosialisasi . Melalui sosialisasi anggota masyarakat akan saling
mengetahui peranan masing - masing dalam masyarakat, dan karena itu anggota masayarakat dapat berperilaku sesuai dengan peranan sosial masing - masing itu, tepat sesuai yang diharapkan oleh norma - norma sosial yang ada. Selanjutnya antar anggota masyarakat dapat saling menyerasikan dan menyesuaikan perilakunya ketika melakukan interaksi sosial . Bila demikian, apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan sosialisasi ?

Sosialisasi adalah suatu proses belajar yang seseorang menghayati (internalisasi) norma-norma sosial di mana ia hidup sehingga menjadi individu yang baik. Atau sosialisasi adalah suatu proses mempelajari kebiasaan dan tata kelakukan untuk menjadi bagian dari suatu masyarakat.

Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Arti Penting Sosialisasi

Seorang bayi dilahirkan ke dunia ini seperti kertas putih bersih. Kertas putih tersebut akan ditulisi atau dilukis seperti apa sangat tergantung pada siapa yang menulis atau melukisnya. Demikian juga dengan kepribadian individu manusia. Kepribadian individu manusia tidak dibawa sejak lahir, namun dibentuk oleh lingkungan sosialnya, yaitu keluarga, sekolah, tetangga, kelompok sebaya, organisasi, dan sebagainya. Pengaruh lingkungan sosial itulah yang membentuk kepribadian seseorang.

Warisan biologis hanyalah menyediakan bahan mentah kepribadian. Misalnya manusia yang sehat dan normal mempunyai persamaan biologis tertentu,  seperti panca indera, dan otak yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian. Manusia dilahirkan tidak sebagai makhluk yang tegas dan dengan susunan saraf yang telah sempurna, atau dengan kata lain manusia pada saat dilahirkan tidak memiliki insting - insting kodrati yang diwarisi secara biologis. Dalam kondisi demikian dibutuhkan lingkungan sosial yang membentuk atau mempengaruhi kepribadian manusia.

Binatang, pada umumnya begitu dilahirkan dari induknya dapat hidup sendiri. Seekor ular yang menetas di tengah semak-semak bisa bertahan hidup, meskipun diacuhkan oleh induknya. Tanpa hidup dalam kelompokpun seekor ular dapat bertahan hidup. Bagaimana dengan manusia ? Apakah dapat bertahan hidup tanpa kehadiran kelompoknya ? Bagaimana menurut pendapat kalian ? Manusia tidak dapat hidup tanpa kelompok. Dalam hidupnya ia selalu tergantung pada orang lain atau kelompoknya.

Demikian juga dalam pembentukan kepribadian, manusia sangat tergantung pada orang lain atau kelompoknya. Kepribadian seseorang dibentuk setelah ia dilahirkan ke dunia. Pembentukan kepribadiannya melalui dua proses, yaitu: Pertama, proses sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui interaksi sosial, dan kedua, proses sosialisasi yang dilakukan secara sengaja melalui proses pendidikan dan pengajaran.

Proses sosialisasi tanpa sengaja terjadi jika seorang individu yang disosialisasi menyaksikan apa-apa yang dilakukan oleh orang - orang di lingkungan sekitarnya di dalam interaksi antar mereka, kemudian dengan menyaksikan tingkah laku mereka individu melakukan internalisasi pola - pola tingkahlaku dan pola-pola interaksi tersebut beserta norma - norma sosial yang mendasarinya ke dalam mentalnya.
Proses sosialisasi yang disengaja terjadi apabila seorang individu (yang disosialisasi) mengikuti pengajaran dan pendidikan yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik - pendidik yang mewakili masyarakat, dengan tujuan yang disadari agar norma - norma sosial bisa dipahami individu yang disosialisasi tersebut dan bisa tertanam baik - baik dalam batinnya.

Media Sosialisasi

Media sosialisasi merupakan tempat di mana sosialisasi itu terjadi. Paling tidak ada tiga media sosialisasi, yaitu: keluarga, sekolah, dan lingkungan bermain.

a. Keluarga

Dalam kehidupan sehari-hari kalian tidak hanya hidup di rumah. Selain di rumah kalian paling tidak selama enam sampai tujuh jam, bahkan ada yang lebih dari tujuh jam tinggal di sekolah. Pulang dari sekolah kalian bergabung dengan teman-teman di kampung untuk bermain bersama.

Cobalah hitung berapa jam rata - rata kalian tinggal di rumah ? Selama tinggal di rumah, siapa saja anggota keluarga yang juga tinggal serumah dengan kalian ? Cobalah ingat - ingat selama di rumah kalian pernah mengalami kebiasaan, teguran, nasihat, perintah, atau larangan apa saja yang diberikan, baik oleh orangtua atau anggota keluarga lain ? Bagaimana sikap kalian ketika ditegur, dinasihati, diperintah atau dilarang melakukan sesuatu oleh orangtua atau anggota keluarga lain ?
Ketika pulang sekolah kalian tidak langsung pulang ke rumah tetapi bermain ke rumah teman berlebih dahulu tanpa seijin orangtua, tentu kalian akan ditegur dan dinasihati oleh orangtua. Pernahkan kalian melakukan tindakan itu ?

Apa yang dilakukan oleh orangtuamu ketika waktunya belajar kalian bermain play station atau kalian justru ke luar rumah bermain dengan teman ? Tentu kalian akan mendapatkan teguran dan nasihat. Selama berada di rumah tindakan - tindakan apa saja yang tidak boleh kalian lakukan?

Keluarga merupakan tempat pertama seorang anak yang baru lahir mengalami proses sosialisasi. Di keluarga inilah seorang anak mengenal lingkungan sosial dan budayanya, dan juga mengenal anggota keluarganya: ayah, ibu, kakak, kakek, dan nenek. Pembentukan kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh bagiamana keluarga itu memberikan pendidikan kepada anak - anaknya baik melalui kebiasaan, teguran, nasihat, perintah, atau larangan.

Dengan demikian, keluarga merupakan lembaga yang paling penting pengaruhnya dalam sosialisasi manusia. Kepribadian anak ditentukan oleh bagaimana orangtua dan anggota keluarga lain memotivasi anak agar mau mempelajari pola perilaku yang diajarkan kepadanya. Motivasi bisa positif, bisa juga negatif. Motivasi positif dengan memberikan ganjaran (hadiah) kepada anak bila berhasil melakukan sesuatu yang bermanfaat. Sedangkan motivasi negatif adalahn memberikan hukuman bila anak tidak mentaati perintah atau melanggar larangan. Pernahkan kalian mendapatkan hadiah atau hukuman dari orangtua ? Bila pernah mengapa kalian diberi hadiah dan mengapa kalian dihukum?

b. Sekolah

Kalian saat ini sedang belajar di sekolah. Selama di sekolah juga dididik dan dibimbing oleh guru - guru agar kalian menjadi anak yang baik dan pandai. Di sekolah kalian diminta untuk mentaati seluruh peraturan sekolah, seperti memakai seragam, datang ke sekolah tepat waktu,
mengerjakan tugas - tugas dan pekerjaan rumah, dan sebagainya. Di sekolah kalian juga dididik untuk rajin belajar, jujur, kerja keras, disiplin, menghormati guru, dan sebagainya.
Pernahkah kalian atau temanmu melanggar peraturan sekolah ? Bila pernah hukuman apa yang kalian dan temanmu terima dari sekolah ? Tahukah kalian mengapa kalian dihukum ? Selain hukuman, pernahkan kalian atau temanmu menerima hadiah dari sekolah ? Alasan apa sekolah memberi hadiah kepada kalian atau temanmu ? Dan bagaimana sikapmu ketika menerima hadiah dari sekolah tersebut?

Sekolah akan menjatuhkan hukuman kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah. Hukuman tersebut bisa berupa teguran hingga seorang siswa dikeluarkan dari sekolah, sekolah akan memberikan hadiah kepada siswa yang mempunyai prestasi, misalnya, menjadi juara kelas, prestasi di bidang olahraga, prestasi di bidang kesenian, dan sebagainya. Hadiah yang diberikan sekolah bisa berupa uang, piala, piagam, pujian, dan sebagainya.

c. Kelompok Bermain

Pada hari libur atau pulang sekolah kalian memanfaatkan waktu luang untuk bermain dengan teman - temanmu di luar umah. Siapa teman - teman yang kalian ajak bermain? Tentu kalian mempunyai teman sekolah, teman dari tetangga, dan teman dari kerabat. Jenis mainam apa yang kalian mainkan bersama - sama dengan temanmu? Pernahkan kalian bermain menjadi seorang guru atau murid ? Bila pernah apa yang kalian pelajari dari peran seorang guru atau murid ?

Di dalam kelompok bermain seorang anak memperoleh berbagai pengetahuan dan pengalaman, yang tidak didapatkannya di keluarga maupun sekolah. Di dalam kelompok bermain, seorang anak mempelajari norma, nilai, budaya, dan peran yang dibutuhkan individu untuk memungkinkan keterlibatannya dalam kelompok permainannya . Misalnya, seorang anak mempelajari nilai kerjasama, gotongroyong , kebersamaan, saling menolong, dan sebagainya.

Pembentukan Kepribadian

a. Pengertian Kepribadian

Kalian sering mendengar kata kepribadian. Apa itu kepribadian?. Kepribadian adalah ciri atau watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang individu.

b. Faktor Pembentuk Kepribadian

Kepribadian seseorang terbentuk melalui sebuah proses yang panjang. Paling tidak ada 4 faktor yang membentuk kepribadian seseorang, yaitu pembawaan, lingkungan fisik, kelompok dan kebudayaan.

Pembawaan
Faktor pembawaan adalah faktor yang dibawa sejak lahir. Faktor ini menjadi fondasi bagi terbentuknya kepribadian seseorang. Faktor pembawaan ini dapat berupa bentuk fisik, warna kulit, bentuk rambut, raut wajah, postur tubuh, karakter, bakat dan IQ. Faktor pembawaan ini bisa didominasi dari ibu, ayah ataupun kombinasi keduanya. Faktor pembawaan itu misalnya pemarah, periang, suka menolong dan sebagainya

Lingkungan Fisik
Faktor lingkungan fisik juga dpat membawa pengaruh terhadap kepribadian seseorang. Masyarakat yang tinggal di derah pedesaan yang subur umumnya memiliki sifat ramah, suka menolong, sederhana, tenang dan sabar. Orang yang tinggal di daerah tandus dan gersang, karena lingkungan fisdiknya yang keras menjadikan mereka cenderung bersifat rakus, egois, tamak, serakah,

Kelompok
Kelompok dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Misalnya, kelompok bermain. Kelompok bermain ini dapat membawa pengaruh yang positif maupun negatif. Apabila kelompok bermain umumnya anak yang memiliki kepribadian baik, akan membawa pengaruh yang baik pula. Namun apabila kelompok bermain itu umumnya memiliki kepribadian yang kurang baik, akan membawa pengaruh yang kurang baik pula.

Kebudayaan
Kebudayaan suatu daerah dapat membawa pengaruh terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Masyarakat pedesaan umumnya memiliki kebudayaan sederhana, tidak ambisius, sabar, terikat pada tradisi. Sementara masyarakat perkotaan umumnya suka kemewahan, ambisius, suka bekerja keras. Semua itu akan membawa pengaruh kepada masyarakatnya masing - masing.



Interaksi Sosial

Perhatikan baik - baik gambar di atas. Cobalah diskusikan dengan teman - teman kalian gambar di atas menjelaskan apa?

Konsep Interaksi Sosial

Anak - anak, pernahkah terpikirkan oleh kalian dapatkah kalian hidup tanpa membutuhkan orang lain? Apakah kalian sanggup hidup tanpa kehadiran orang lain? Apakah kalian sanggup memenuhi kebutuhan - kebutuhanmu sendiri tanpa kehadiran orangtua dan saudara - saudaramu ? Sebagai manusia kita membutuhkah orang lain. Bahkan ketika kita matipun, kita masih tetap membutuhkan orang lain. Siapa yang akan menguburkan kita, tentu orang lain. Kita memang tidak sanggup hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Ada ketergantungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Itulah sebabnya manusia disebut sebagai mahluk sosial.

Karena adanya saling ketergantungan antar manusia yang satu dengan manusia yang lain maka terjadilah hubungan timbal balik atau sering disebut dengan interaksi sosial. Interaksi ini dapat terjadi antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok. Melalui interaksi sosial akan terjadi saling pengaruh mempengaruhi atau yang sering disebut dengan pengaruh timbal balik.

Dengan demikian, menurut kalian, apa yang dimaksudkan dengan interaksi sosial ? Interaksi sosial tersebut terjadi antara siapa dengan siapa ? Syarat apa saja yang harus dipenuhi agar interaksi sosial bisa berlangsung ?

Bandingkan jawaban kalian dengan pengertian interaksi sosial yang tertuang !

Interaksi sosial adalah proses di mana orang - orang yang menjalin kontak dan berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Interaksi sosial terjadi antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Yang terpenting dalam interaksi sosial adalah pengaruh timbal balik.

Syarat Terjadinya Kontak Sosial

Agar interaksi dapat berlangsung dibutuhkan dua syarat yaitu: adanya kontak sosial dan komunikasi. Pernahkan kalian mengunjungi sebuah candi dan pernahkan kalian memegang sebuah patung ? Ketika kalian memegang sebuah patung adakah reaksi balik dari patung tersebut ? Tentu tidak. Kontak dengan benda mati tidak dapat dikategorikan sebagai kontak sosial karena tidak mendapatkan reaksi dari benda - benda mati tersebut.

a. Interaksi Sosial

Bagaimana bila yang kalian pegang itu adalah hidung temanmu ? Apakah mereka hanya diam saja seperti benda - benda mati. Tentu saja tidak. Mereka akan memberikan reaksi terhadap tindakanmu. Teman yang kalian pegang hidungnya bisa saja akan marah dan menganggap sebagai bentuk penghinaan dan merupakan tantangan untuk berkelahi. Tindakan yang kalian lakukan dapat dikategorikan sebagai kontak sosial karena mendapatkan reaksi dari orang lain.

Jadi kontak sosial terjadi bila melibatkan antarmanusia dan antarmanusia tersebut saling memberikan aksi dan reaksi. Kontak sosial tidak dapat terjadi antara manusia dengan benda mati. Kontak sosial dapat berlangsung melalui dua bentuk, yaitu: kontak sosial secara langsung (face to face) dan secara tidak langsung (melalui media perantara).

Pernahkan kalian berjabat tangan dengan orang lain dan pernahkan kalian mengirim SMS, menelepon atau mengirim surat yang kalian tujukan kepada orang lain ? Tentu kalian semua pernah melakukannya. Berjabat tangan dengan orangtua, guru, dan teman merupakan contoh - contoh kontak sosial yang dilakukan secara langsung. Sedangkan mengirim SMS, menelepon dan berkirim surat merupakan contoh kontak sosial yang dilakukan secara tidak langsung karena menggunakan perantara. Pada zaman modern seperti sekarang orang menjalin kontak sosial dengan orang lain tidak harus dilakukan secara langsung (face to face), melainkan bisa memanfaatkan media sebagai perantara, seperti handphone, telepon rumah, surat, internet, telegram, bahkan orang.

Kontak sosial saja belum cukup untuk menjalin interaksi sosial dengan orang lain, masih dibutuhkan syarat lain yaitu: adanya komunikasi. Dalam menjalin kontak sosial diharapkan orang lain mengerti dan memahami pesan yang disampaikan. Agar orang lain mengerti dan memahami pesan yang disampaikan dibutuhkan apa yang disebut dengan komunikasi. Tanpa sadar ketika ditanya oleh orangtua, apakah kalian mau dimasakkan nasi goreng ? Kalian menjawabnya dengan anggukan kepala atau menggelengkan kepala. Pada masa kecil tentu kalian pernah menangis dan sampai sekarangpun tentu kalian pernah tertawa atau tersenyum. Kalian mungkin juga pernah menyaksikan orang mengepalkan tangan dengan wajah memerah yang diarahkan kepada orang lain. Menganggukkan dan menggelengkan kepala, menangis, tertawa, tersenyum, dan mengepalkan tangan adalah contoh - contoh bahasa isyarat yang dikembangkan oleh manusia dalam melakukan komunikasi. Komunikasi dengan menggunakan bahasa - bahasa isyarat tersebut disebut dengan komunikasi nonverbal.

Apakah dalam berkomunikasi, baik di rumah, sekolah, di luar rumah maupun di pasar, kalian hanya menggunakan bahasa - bahasa isyarat ? Tentunya tidak demikian. Dalam melakukan komunikasi kalian tentu tidak hanya menggunakan komunikasi nonverbal tersebut. Dalam komunikasi kalian juga menggunakan kata - kata, yang mengandung arti bersama dan bersifat standar. Komunikasi dengan menggunakan kata - kata ini disebut dengan komunikasi verbal.

b. Bentuk Bentuk Interaksi Sosial

Secara umum bentuk interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerjasama (Asosiatif), dan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan perpecahan (Disasosiatif)

Bentuk Interaksi Sosial yang Menghasilkan Kerjasama

a. Kerjasama
Kerjasama adalah bentuk utama proses interaksi sosial. Pada masyarakat pedesaan kerjasama sudah sangat mendarah daging. Hampir setiap pekerjaan besar umumnya dikerjakan secara bergotongroyong, seperti memperbaiki jalan, membuat rumah, memperbaiki bendungan, dan lain - lain. Pada masyarakat perkotaan pun masih ada juga bentuk kerjasama, misal menjaga keamanan wilayah, membersihkan lingkungan, membersihkan tempat ibadah, dan lain - lain.

b. Akomodasi
Akomodasi adalah proses penyesuaian sosial untuk meredakan pertentangan. Dalam akomodasi masing - masing kelompok yang betentangan berusaha berakomodasi menghilangkan gap atau jarak yang menjadi pangkal pertentangan. Contoh, dua kampung yang sebelumnya berseteru, kemudian mengadakan perdamaian.

c. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial di mana suatu kebudayaan menerima unsur - unsur dari suatu kebudayaan lain tanpa menyebabkan hilangnya bentuk kepribadian sendiri. Contoh, arsitektur candi di Indonesia pada dasarnya adalah bentuk punden berundak yang merupakan budaya asli Indonesia. Kenduri, upacara selamatan kematian dan lain - lain juga merupakan bentuk akulturasi antara Hindu dan Islam.

Bentuk Interaksi Sosial Yang Menghasilkan Perpecahan

a. Persaingan
Persaingan adalah bentuk usaha yang dilakukan agar memperoleh kemenangan atau hasil yang lebih tanpa menimbulkan benturan fisik. Bentuknya, misal persaingan usaha, persaingan untuk menjadi kepala desa, kepala daerah, menjadi presiden. Secara garis besar, persaingan dibedakan antara persaingan sehat dengan persaingan tidak sehat. Contoh persaingan sehat adalah persaingan mendapatkan prestasi atau rangking tertinggi di kelasnya. Sedangkan contoh persaingan tidak sehat adalah menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kemenangan. Nah, kalian coba mencari contoh bentuk persaingan sehat dan tidak sehat yang lain.

b. Kontroversi
Kontroversi merupakan bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan konfl ik. Wujudnya antara lain, rasa tidak senang, kebencian.

c. Konflik
Konflik adalah interaksi sosial akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang mendasar, sehingga menimbulkan jarak yang tas di antara mereka yang berkonflik. Mereka yang berkonflik umumnya melakukan sesuatu yang tidak wajar bahkan saling menjatuhkan. Perebutan wilayah antar negara juga dapat dikategorikan dalam konflik.




Rangkuman

Interaksi sosial adalah proses di mana orang - orang yang menjalin kontak dan berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Yang terpenting dalam interaksi sosial adalah pengaruh timbal balik. Agar interaksi sosial dapat berlangsung dengan lancar dibutuhkan dua syarat, yaitu harus ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial terjadi antara manusia dengan manusia. Kontak sosial dapat dilakukan secara face to face atau secara langsung dan dapat dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan media perantara, seperti surat, telepon rumah, handphone, telegram, internet.

Untuk terjadinya interaksi social, di samping kontak social, diperlukan juga komunikasi. Manusia mengembangkan komunikasi dalam dua bentuk, yaitu komunikasi non-verbal dan komunikasi verbal. Komunikasi non-verbal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa - bahasa isyarat, seperti anggukan dan gelengan kepala, kepalan tangan, menangis, tertawa, tersenyum, dan sebagainya. Bahasa - bahasa isyarat tersebut mempunyai makna bersama dan bersifat standar. Sedangkan komunikasi verbal adalah komunikasi melalui kata - kata. Kata - kata adalah simbol - simbol suara yang mempunyai arti bersama dan bersifat standar. Melalui simbol - simbol suara yang mempunyai arti bersama dan bersifat standar inilah antarmanusia dapat saling memahami.

Ketertiban masyarakat tidak lahir dari proses yang bersifat kodrati atau bersifat alamiah, melainkan lahir melalui proses belajar. Proses belajar seperti itu berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat dan sepanjang masyarakat itu masih ada. Proses belajar seperti itulah yang dalam sosiologi disebut dengan sosialisasi. Melalui sosialisasi individu - individu masyarakat belajar mengetahui dan memahami perilaku apaakah yang harus dilakukan dan perilaku apakah yang harus tidak dilakukan dalam masyarakat. Melalui sosialisasi anggota masyarakat akan saling mengetahui peranan masing - masing dalam masyarakat, dan karena itu anggota masyarakat dapat berperilaku sesuai dengan peranan sosial masing - masing itu, tepat sesuai yang diharapkan oleh norma - norma sosial yang ada. Sosialisasi adalah suatu proses belajar yang seseorang menghayati (internalisasi) norma - norma sosial di mana ia hidup sehingga menjadi individu yang baik. Proses sosialisasi mempunyai peran yang sangat penting bagi keberlangsungan keadaan tertib masyarakat. Hanya melalui sosialisasi itu norma - norma sosial dapat diwariskan dari generasi ke genarasi. Bagi individu, sosialisasi juga mempunyai peran yang cukup penting. Melalui sosialisasi individu sebagai anggota masyarakat dapat hidup normal dalam masyarakat. Keluarga merupakan lembaga yang pertama dan sangat penting yang menjalankan sosialisasi terhadap individu manusia. Lembaga lain yang juga menjalankan sosialisasi adalah sekolah dan kelompok bermain, dan masih banyak lembaga lainnya.

Kepribadian seseorang terbentuk melalui sebuah proses yang panjang. Paling tidak ada 4 faktor yang membentuk kepribadian seseorang, yaitu pembawaan, lingkungan fisik, kelompok dan kebudayaan.

Secara umum bentuk interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerjasama, dan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan perpecahan.


Referensi : http://www.crayonpedia.org/mw/Bab_3._Interaksi_Sosial_dan_Sosialisasi_-_I_Wayan_Legawa_7.1#Konsep_Interaksi_Sosial


Tidak ada komentar:

Posting Komentar